Sabtu, 29 Juni 2019

Bika Ambon Zulaikha

Paper kewirausahaan                                                                                                                Medan,     Juli 2019
USAHA YANG DAPAT DI AKSES ONLINE
Dosen Penanggung Jawab :
Dr. Agus Purwoko S.Hut., M.Si.
Disusun Oleh :

Govinda Sudianto
181201067

HUT 2-A




PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan  tepat pada waktunya. Paper ini merupakan salah satu tugas dari matakuliah Kewirausahaan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Medan.
            Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen matakuliah Kewirausaahaan, Dr. Agus Purwoko S.Hut., M.Si. yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian paper ini.
            Penulis menyadari bahwa paper ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penulis. Semogaa paper ini dapat menjadi sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
                                                                                               
     Medan,  Juli 2019

                           Penulis





Usaha  Yang Dapat Diakses Online
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nama Bika sendiri menurut sumber terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira atau tuak Enau agar dan menjadi berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu tersebut. Bika Ambon nampaknya mulai beradaptasi mengikuti laju zamannya. Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun berbagai varian warna sudah dapat ditemukan sesuai rasanya. Kini Bika dibuat dalam rasa pandan, namun ada juga yang mengembangkannya dalam varian rasa lain, seperti, durian, keju, cokelat.
Kawasan yang banyak penjual Bika Ambon adalah Kawasan Jalan Majapahit. Kawasan Jalan Majapahit sangat ramai menjual Bika Ambon sejak 1980-an dan menjadi pusat penjualan Bika Ambon di Medan.  Pada 1970-an, Bika Ambon selalu dihidangkan sebagai kudapan menikmati es krim. Nama Bika Ambon memang unik. Meski ada kata Ambon pada namanya, namun bukan berarti kue Bika Ambon berasal dari ibukota Provinsi Maluku tersebut. Kehadiran Bika Ambon yang berbeda nama dan lokasi asal menuai banyak kontroversi. Bika Ambon yang memang sangat nikmat ini kemudian menjadi sangat populer di Medan dan menjadi fenomenal hingga banyak cerita tentang asal muasal Bika Ambon yang menjadi Khas Medan ini.
Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama Bika Ambon.
Bika Ambon adalah kue pipih berwarna kuning dengan permukaan yang nampak seperti pori-pori kulit manusia.Biasanya Bika Ambon dihidangkan dalam potongan berbentuk persegi dan mempunyai cita rasa legit dengan tekstur yang kenyal di lidah.Tidak hanya itu, Bika Ambon juga mempunyai aroma harum dari pandan yang makin menggugah selera penggemarnya.
Tujuan
1.        Untuk dapat mengetahui profil usaha dari Bika Ambon Zulaikha
2.        Untuk dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan serta platform media online dari Bika Ambon Zulaikha

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Profil
Bika Ambon, kue legit ini tidak berasal dari daerah Ambon atau Maluku, kue ini justru berasal dari Medan, Sumatera Utara. Nama Bika sendiri terinspirasi dari kue khas Melayu yang bernama Bika atau Bingka, kemudian kue ini dimodifikasi kembali dengan menambahkan ramuan dari Nira.Oleh karena itu dari rasa dan tampilan Bika Ambon menjadi berbeda dengan kue Bika yang berasal dari Melayu. Bika ambon bukan berasal dari Ambon, ibukota Maluku. Kue ini terinsiprasi dari bika atau bingka, kue khas melayu yang dimodifikasi dengan bahan pengembang sehingga kue ini memiliki rongga dan berbeda dari kue aslinya. Alkisah, kue ini disebut bika ambon karena pertama sekali dijual dan popular di simpang Jalan Ambon, daerah Sei Kera Medan.

Citra rasa bika ambon yang enak adalah yang memiliki serat sempurna di bagian dalam dan rasanya lembut. Salah satu toko  yang memiliki reputasi bagus karena citarasa dan kehalalannya adalah Bika Ambon Zulaikha yang terletak di Jalan Mojopahit No. 62 Medan, adalah Hajjah Mariani, pemilik dari usaha ini. Beliau dulunya seorang asisten apoteker di sebuah perusahaan farmasi berskala nasional. Sama sekali tak terbersit di pikirannya akan menjadi seorang wirausahawan sukses. Namun setelah 35 tahun bekerja, ia mulai memikirkan bidang lain untuk ditekuninya pada saat ia pensiun nanti.
Ia pun memutuskan menjual bika ambon pada 6 Agustus 2003. Ia menjual dagangannya di jalan Mojopahit, karena selama lebih dari 20 tahun daerah ini sudah terkenal sebagai pusat penjualan bika ambon di kota Medan. Nama “Zulaikha” sendiri diambil dari nama anak perempuan satu-satunya, Ira Zulaikha Ray. Hanya dalam waktu enam tahun, usahanya ini telah menjadi buah bibir masyarakat Medan dan sekitarnya. Bika yang diproduksi Hj. Mariani ini mampu mengalahkan usaha-usaha sejenis yang sebelumnya telah lebih dahulu ada. Pengunjung pun terus berdatangan mulai dari sekitar kota Medan, hingga yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia.
Kiatnya adalah pandai membaca kemauan pasar, kami juga terus menerima masukan dari tamu dan pelanggan kami” sebut Hajjah Mariani. Sementara itu, kue yang berbahan utama tepung tapioka, santan, gula, telur, dan air nira ini dapat bertahan maksimum empat hari. Untuk harga, bika ambon dijual sekitar Rp 50.000 per kotak. Produk di sini juga bisa dipesan satu sampai tiga hari sebelumnya.

Bukan hanya bika, usaha Ibu Hajjah Mariani ini juga menjual aneka panganan lain seperti bolu gulung, brownies, manisan jambu, sirup markisa, yang mayoritas berasal dari keluarganya. “Semua produk yang dijual disini menggunakan bahan halal dan alami, untuk pewarna kami menggunakan pasta yang telah dilisensi oleh pemerintah” tambah wanita paruh baya yang kerap memakai kerudung ini.
Saat ini Bika Ambon Zulaikha menjadi salah satu oleh-oleh pilihan utama khas kota Medan Dia tidak pernah menyangka usahanya akan besar. Memang rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Meski banyak orang akan memilih ekspansi ke luar kota. Mariani memilih membuka gerai tetap di Medan. Alasannya itu simple karena bika Ambon miliknya merupakan khas Medan.
Mariani yang sadar telah diberikan rejeki berlimpah. Dia tidak pernah lupa berbagi. Dia selalu membayar zakat dan sedekah. Ia rajin menyumbang ke masjid dan kegiatan dakwah. Jika ada karyawan bujang maka akan diberika tempat tinggal dan mendapatkan pembinaan.
Hajjah Mariani juga menjalin kerja sama dengan tukang becak. Jika ada tukang becak mempromosikan tempat usahanya akan diberi hadiah: Kue bikan gratis. Terkadang tukang becak pengantar para pembeli juga dapat air minum gratis. Untuk mendukung usahanya sudah bersertifikasi Halal LPPOM MUI. Ikha Zulaikha awalnya tak menyangka keisengan ibunya, Hajjah Mariani, membuat kue bika ambon yang dirintis pada 2003 silam, dikenal masyarakat luas.
Iseng-iseng, Hajjah Mariani yang seorang pensiunan perusahaan farmasi ini belajar membuat bika ambon, yang saat itu sudah sangat populer sebagai oleh-oleh khas yang wajib dibawa jika berkunjung ke Kota Medan. "Awalnya Ibu setiap hari hanya membuat dan terjual 8 box bika ambon," kata Zulaikha, putri paling bontot dari 4 anak Hajjah Mariani yang saat ini meneruskan bisnis Bika Ambon Zulaikha
2.2 Kelemahan dan keunggulan serta platform media online dari Bika Ambon Zulaikha
Bika Ambon Zulaikha mempunyai kelemahan, karena tidak ada cabang di daerah lain, jadi jika lebaran atau hari-hari besar dan banyak pesanan, kewalahan dalam membuat atau memproduksi bika ambon. Karena cabangnya juga satu, orang-orang yang menginginkan bika ambon buatan Zulaikha ini, yang jauh dari tempat tokonya berada, sehingga kadang menjadi sepi pelanggan. "Kalau permintaan naiknya 2 kali lipat lebih, bisa 5 kali lipat, apalagi saat mau Idul Fitri. Cuma yah itu kita cuma bisa naikkan produksi kemampuannya hanya sampai 2 kali lipat saja, "katanya. Kini, selain menjual bika ambon, Bika Ambon Zulaikha juga menjual oleh-oleh khas Sumatera Utara lainnya seperti kue lapis legit, tauco, dodol Tanjung Pura, jambu biji Medan, sirup markisa, sirup terong Belanda, ikan teri, dan kopi. "Bikin adonannya itu susah sekali sampai 2 jam lebih.
Kemudian bahan nira harus difermentasi setengah hari semalam. Jadi bika ambon yang mau dijual besok dibuatnya tadi sore. Makanya kalau kita kehabisan, ya sudah langsung tutup. Karena memang nggak bisa dibuat cepat," ujar ibu dari 2 puteri yang masih bersekolah di bangku SMP ini. Zulaikha mengungkapkan, bika ambon produksinya hampir selalu ludes sebelum tokonya tutup pada pukul 21.00. Malahan, saat bulan Ramadan dan Lebaran, penjualannya melonjak menjadi 2 kali lipatnya.
Dibalik kelemahan Bika Ambon Zulaikha ada keunggulan yang ada, seperti sudah mempromosikan Bika Ambon Zulaikha ke berbagai media sosial, di Grab food, Go-food, instagram dan lainnya.

      





"Karena kita termasuk pemain baru, jadi kita pakai strategi pemasaran manfaatkan Lebaran yang permintaannya melonjak tinggi dan toko lain tak mampu memenuhi permintaan. Bika ambon kita laris manis, karena memang tak ada pilihan buat membeli, di tempat lain sudah habis, kalau barang tidak ada orang nggak pilih-pilih tokonya," tambahnya
Kini dirinya sudah membuka satu toko lainnya, masih di jalan yang sama, lantaran toko pertama sudah kewalahan meladeni permintaan yang terus melonjak. Menurut Zulaikha, dari sebelumnya hanya ibunya dan dirinya saja saja, kini usahanya sudah memiliki 50 karyawan untuk bagian produksi dan penjualan.
"Omzet agak rahasia. Tapi sekarang seharinya bisa jual rata-rata minimal 1.000 box, bisa dibilang ratusan juta seharinya. Satu box sekarang dijual Rp 60.000/kg, naik di tahun lalu. Kita agak berat naikkan harga, tapi gula, telur, dan lainnya terus naik harganya," ucap Zulaikha. Semakin banyak peminat bika ambon miliknya, terutama dari pembeli untuk keperluan oleh-oleh ini, tak lepas dari ketekunannya menjaga kualitas dan rasa dari kue yang lekat dengan warna dominan kuning ini.
Lambat laun, seiring waktu penjualannya terus meroket, lantaran bika ambon yang dibuat Hajjah Mariani rupanya cocok di lidah banyak orang. Dari sebelumnya hanya bisa menjual tak kurang dari 8 box, kini setiap harinya, Zulaikha mampu menjual setidaknya 1.000 box bika ambon dalam seharinya.
Meski terbilang pemain anyar, sampai saat ini, Bika Ambon Zulaikha yang terletak di Jalan Mojopahit bisa disebut-sebut masyarakat Medan jadi toko penjualan bika ambon yang paling besar di kota tersebut.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Bika Ambon, kue legit ini tidak berasal dari daerah Ambon atau Maluku, kue ini justru berasal dari Medan, Sumatera Utara. Salah satu toko  yang memiliki reputasi bagus karena citarasa dan kehalalannya adalah Bika Ambon Zulaikha yang terletak di Jalan Mojopahit No. 62 Medan, adalah Hajjah Mariani, pemilik dari usaha ini. Ia pun memutuskan menjual bika ambon pada 6 Agustus 2003. Ia menjual dagangannya di jalan Mojopahit, karena selama lebih dari 20 tahun daerah ini sudah terkenal sebagai pusat penjualan bika ambon di kota Medan. Nama “Zulaikha” sendiri diambil dari nama anak perempuan satu-satunya, Ira Zulaikha Ray.


Saran
            Sebaiknya Toko Bika Ambon Zulaikha ini membuka cabang lebih lagi di daerah   Medan, sehingga orang-orang yang ingin beli makanan khas Medan ini yang tidak mempunyai ponseel untuk memesan seecara online, bisa langsung datang ke toko terdekat. Karena juga Toko ini terkenal, semoga juga banyak potongan harrganya.



 DAFTAR PUSTAKA
Instagram. https://www.instagram.com/bikaambonzulaikha/. [diakses pada 30 juni  2019]
Facebook. https://www.facebook.com/public/Bika-Ambon-Zulaikha.[diakses pada 30 juni  2019]
Ttoko pedia. https://www.tokopedia.com/hot/bika-ambon-zulaikha. [diakses pada 30 juni  2019]